Untuk Yang Suka Ngopi dan Masih Baru Dalam Dunia Kopi
![]() |
sumber : pixabay.com |
Tata Cookies - Saat ini kopi telah
berkembang dengan sangat pesat akhir-akhir ini. Mereka yang mulanya hanya
sekedar menikmati kopi instan dan hanya kopi tubruk di rumah kini telah
beranjak ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi dari mesin espresso. Kabar baiknya banyak penikmat kopi pemula yang
menikmati kopi dengan level lebih tinggi.
Yang dulunya mungkin
hanya mampu menikmati frappe dan kopi-kopi bercampur gula dan krim kini
bergeser menikmati cappuccino tanpa gula. Seiring dengan perkembangannya,
banyak dari pemula yang belum tahu beberapa hal tentang kopi yang mereka
nikmati. Dan untuk itu artikel ini dipersembahkan dengan senang hati untuk
mereka agar tak lagi keliru soal fakta tentang kopi.
Arabika
VS Robusta
Arabika dan robusta merupakan
dua jenis kopi yang berbeda. Arabika memiliki kadar kafein lebih rendah dari
robusta. Arabika adalah jenis kopi yang paling banyak di konsumsi di dunia.
Robusta harganya lebih murah dari arabika, meski rasanya lebih pahit. Kopi yang
sering dijual di pasar umumnya adalah robusta, bisa jadi karena harganya lebih
ekonomis.
Kopi
Tak Selalu Berwarna Hitam Dengan Rasa Pahit
Kebanyakan masyarakat
Indonesia kopi haruslah hitam dan pahit. Padahal seharusnya tidak begitu.
Robusta yang disangrai dengan gelap tentulah memberi pahit yang luar biasa dahsyat.
Kehitaman dan kepahitan tingkat kopi berasal dari proses penyangraiannya.
Semakin lama biji kopi disangrai maka akan semakin pahit dan hitamlah kopi
tersebut. Ada tiga tingkat proses penyangraian yaitu light,
medium dan dark. Sebaiknya kopi tidak disangrai terlalu dark karena akan menghilangkan karakteristik biji
kopi tersebut.
Kopi
Memiliki Beragam Rasa
Yang dimaksud di sini
adalah after taste. After taste adalah flavour atau rasa yang tertinggal di mulut pada saat
meneguk kopi. Mungkin kamu belum tahu kalau kopi mampu memberikan aneka after
taste pada saat diminum. Tak
semua kopi memiliki karakteristik sama terutama saat dinikmati melalui
metode manual brewing. Ada kopi yang after
taste-nya nutty,
cocoa atau justru karamel. Ada
juga yang after taste-nya jeruk atau bisa juga stroberi. Kenapa bisa
demikian? Itu tergantung kontur tanah dan di mana kopi itu berasal dan di mana
kopi itu ditanam. Kopi adalah tanaman unik yang ternyata juga bisa menyerap
‘rasa’ dari tanaman yang ada di dekatnya. Keunikannya ini menjadikan kopi
istimewa. Kini banyak para ahli kopi yang mencari kopi-kopi unik di seluruh
dunia untuk menemukan after taste-nya.
Perjalanan
Kopi Sebelum Sampai ke Cangkirmu
Kopi memiliki perjalanan
panjang sebelum kita nikmati. Awalnya kopi ditanam oleh petani. Saat panen
petani memetik cherry kopi dan memisahkan bijinya dari buahnya. Ada
beberapa proses yang dilakukan dalam tahap ini ada wet
process, honey process dan
lain-lain. Setelah biji kopi dan buahnya terpisah maka biji kopi yang mentah
harus dijemur beberapa waktu sampai kadar airnya berada di tingkat yang telah
ditentukan. Setelah itu green bean atau biji kopi hijau ini dijual ke roaster atau perusahaan yang mengolah sendiri biji hijau
mereka.
Green
bean siap disangrai sesuai
keinginan atau karakteristik bijinya oleh roaster. Tidak semua biji mampu disangrai medium atau dark karena setiap biji memiliki karakteristik
masing-masing. Setelah disangrai maka biji kopi tersebut siap diolah barista
menjadi minuman. Tetapi sebelumnya harus digiling dahulu sesuai permintaan.
Setelah digiling bubuk kopi siap dinikmati menjadi aneka minuman nikmat.
Pahitnya
Kopi
Buah kopi itu manis
rasanya. Lalu kenapa kopi bisa pahit? Pahitnya kopi lahir karena proses
penyangraian (roasting) meski ada juga yang berasal dari karakteristik bijinya. Selain
itu ada alasan lain yang menunjang pahitnya kopi yaitu suhu dan tingkat
kehalusan. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi maka
makin pahitlah
0 komentar:
Posting Komentar